Senin, 17 Agustus 2015

CONTOH LAPORAN HASIL OBSERVASI

LAPORAN HASIL OBSERVASI : PANDA BESAR


Panda Besar / Ailuropoda melanoleuca  diringkas Panda, adalah seekor mamalia yang biasanya diklasifikasikan ke dalam keluarga beruangUrsidae, yang hewan asli Tiongkok tengah. Panda Besar tinggal di wilayah pegunungan, seperti Sichuan dan Tibet.
            Panda besar  terkenal dengan ciri khas warna bulu mereka yang dominant hitam dan putih. Bagian kaki, bahu, telinga dan lingkar mata biasanya berwarna hitam. Sedangkan selebihnya berwarna putih. Panda Besar juga memiliki cakar yang ganjil, dengan "jempol" dan lima jari; "jempol" ini sebenarnya tulang-pergelangan tangan yang termodifikasi.
            Meskipun secara taksonomis panda besar adalah karnivora, makanannya seperti herbivora, sebagian besar tumbuh-tumbuhan, hampir hanya bambu saja. Secara teknis, seperti banyak hewan, panda adalah omnivora (Bisa disebut Karnivora, Omnivora, Herbivora), karena diketahui mereka juga makan telur, dan juga serangga selain bambu. Kedua makanan ini adalah sumber protein yang diperlukan. Telinganya bergerak-gerak saat mereka mengunyah.
            Selain itu, Saat musim dingin, panda besar berpindah ke tempat yang lebih rendah dan memiliki suhu yang lebih hangat. Saat musim panas, mereka akan kembali ke dataran tinggi yang lebih dingin.
            Masa kehamilan seekor panda mencapai 125 sampai 150 hari. Setelah itu panda betina akan melahirkan 1-2 ekor bayi panda. Bayi panda akan mulai membuka matanya pada usia 6-8 minggu. Anak panda akan mulai berjalan pada usia 3 bulan. Beratnya rata-rata mencapai 91-136 kg dengan tinggi sampai 1,8 m. Seekor panda betina hanya akan menjaga dan merawat satu anak saja. Jadi, jika dia mendapatkan lebih dari satu anak, dia akan merawat yang satunya saja dan kemudian membiarkan begitu saja anak yang lainnya. Ibu panda akan memberi makan salah satu anaknya selama 8-9 bulan pertama karena setelahnya anak tersebut sudah bisa mandiri, sementara anak lainnya harus bisa mengurus dirinya sendiri sejak awal atau mereka mati. Sehingga terkadang panda besar termasuk hewan terkejam.




 
LAPORAN HASIL OBSERVASI : HEWAN REPTIL



Hewan reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Hewan reptile memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
·         Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor
·         Habitatnya di darat dan di air
·         Tubuh ditutupi sisik yang tersusun atas zat tanduk
·         Memiliki kaki 4
·         Bernafas dengan paru-paru
Untuk kali ini kami akan mengobservasi tentang hewan reptile tepatnya yaitu, kadal.
Kadal adalah hewan bersisik berkaki 4 yang temasuk salah satu kelompok hewan reptile. (dalam bahasa inggris : Lizards) dan memiliki nama latin (Mabuya multifasciata).
Kadal memiliki pola warna, bentuk, dan ukuran yang sangat beragam. Sebagian jenis mempunyai sisik yang halus berkilau, terkesan licin atau seperti berminyak, walaupun sebenarnya sisik-sisik itu amat kering karena kadal tidak memiliki pori di kulitnya untuk mengeluarkan keringat atau minyak.
Kebanyakan kadal berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar),  namun ada juga yang berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Seperti pula dengan cicak umumnya kadal juga dapet menumbuhkan kembali ekor atau bahkan tungkay yang terputus .
Banyak jenis kadal yang merupakan pemanjat pohon yang baik atau pelari cepat. Beberapa di antaranya bahkan dapat berlari di atas dua kaki dengan amat cepatnya seperti halnya kadal tercepat di dunia : iguana.
Kadal-kadal tertentu, misalnya bunglon, dapat berganti warna sesuai kondisi ruangan atau suasana hati. Walaupun kebanyakan hidup di daratan, umumnya kadal dapat berenang dengan baik. Beberapa jenisnya seperti biawak.
Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah, sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gempur atau pasir. Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon.
Walaupun sebagian jenisnya adalah binatang pemangsa, namun sesungguhnya makanan kadal sangat berfariasi. Mulai dari buah-buahan , serangga,  sesame reptile,  mamalia kecil, bangkai. Kadal memakan aneka serangga seperti lalat, kupu-kupu, cacing tanah, dan kodok.
 



LAPORAN HASIL OBSERVASI : MAKHLUK DI BUMI


Benda di dunia dapat dikelompokkan atas dasar kenyataan bahwa benda-benda tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dalam beberapa hal. Dengan pengelompokan, benda-benda itu lebih mudah dipelajari.
Semua benda di dunia ini dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu benda hidup dan benda mati. Yang pertama sering disebut makhluk hidup dan yang kedua disebut makhluk mati. Benda hidup mempunyai ciri-ciri umum, seperti bergerak, bernapas, tumbuh, dan mempunyai keturunan. Benda hidup juga membutuhkan makanan. Benda mati dibedakan dari benda hidup karena benda mati tidak mempunyai ciri-ciri umum tersebut. Kera, tumbuh-tumbuhan, ikan, dan bunga adalah contoh-contoh benda hidup. Sementara itu, kaca, air, plastik, baja, dan oksigen adalah contoh-contoh benda mati.
Benda hidup dapat dikelompokkan lagi menjadi binatang dan tumbuh-tumbuhan. Pengelompokan itu dilakukan karena keduanya berbeda dalam beberapa hal. Tumbuh-tumbuhan tidak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Tumbuh-tumbuhan tidak mempunyai otak, jantung, paru-paru, dan darah, tetapi hidup. Selain itu, tumbuh- tumbuhan dapat melakukan sesuatu yang sangat penting yang tidak dapat dilakukan oleh binatang. Tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri, sedangkan binatang tidak. Rumput, gandum, dan tanaman keras adalah jenis tumbuh-tumbuhan. Namun, tidak semua tumbuh-tumbuhan mempunyai bunga. Oleh karena itu, tumbuh- tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi tumbuh-tumbuhan berbunga dan tumbuh-tumbuhan tidak berbunga. Mawar, jagung, dan tanaman buah mempunyai bunga, tetapi jamur, lumut, dan pakis tidak.
Selanjutnya, binatang dapat dibagi menjadi vertebrata dan invertebrata. Vertebrata mempunyai tulang belakang yang meliputi manusia, burung, anjing, katak, dan lain-lain, sedangkan invertebrata tidak mempunyai tulang belakang yang meliputi ubur-ubur, kupu-kupu, dan laba-laba. Terdapat lima kelompok   vertebrata, yaitu mamalia burung, amfibia, reptilia, dan ikan.




LAPORAN HASIL OBSERVASI : BURUNG MERPATI




Burung merpati adalah salah satu hewan tersukses di dunia, karena burung jenis ini ditemui di seluruh belahan dunia kecuali Antartika. Di daerah Boja, burung merpati hidup berdampingan dengan manusia sebagai hewan peliharaan. Burung merpati termasuk burung berukuran sedang. Ukuran panjang burung ini antara 20 cm hingga 30 cm dan berat antara 700 gram hingga 900 gram. Bahkan di Desa Puguh pernah di  jumpai burung merpati dengan berat hingga hampir mencapai 1 kg. Burung merpati memiliki beragam jenis warna, antara lain coklat, putih, hitam, atau perpaduan dari beberapa warna tersebut. 
Merpati memiliki semacam sensor dalam hidungnya yang di gunakan untuk mengenali bau rumahnya, inilah penyebab burung merpati dapat pulang kerumahnya setelah terbang jauh. Makanan burung ini adalah biji-bijian seprti, jagung, beras, kacang hijau, dan lain sebagainya. Bahkan di daerah Boja burung merpati biasa memakan gabah yang sedang di jemur oleh petani. Di Boja burung merpati tinggal di dalam sarang berbetuk balok dengan lubang persegi sebagai  pintunya. Sarang burung merpati sering di sebut pagupon. Pagupon biasanya ditempel di dinding rumah pemilik burung merpati. Burung ini adalah burung yang mudah dipelihara, tak heran di Boja sangat mudah di temui burung merpati. 
Burung merpati juga dapat digunakan dalam perlombaan, misalnya balapan atau kontes kecantikan burung merpati. Namun yang sering dijumpai di Boja adalah belapan. Balapan biasanya dilakukan pada lintasan yang lurus atau diterbangkan dari jarak jauh. Dalam hal ini yang digunakan untuk balapan adalah merpati jantan, sedangkan merpati betina hanya untuk  pancingan saja. Burung merpati dapat mengenali pasanganya masing-masing, karena burung merpati termasuk burung yang setia terhadap satu pasanganya. Populasi burung merpati di Indonesia sangatlah besar, namun kebanyakan burung merpati di Indonesia adalah peliharaan. Keberadaan burung merpati liar sangatlah sedikit, mungkin hal ini karena berkurangnya habitat merpati karena pesatnya pembangunan. Burung merpati patut di lestarikan, agar anak cucu kita dapat melihat burung merpati secara langsung, bukan hanya cerita dari orang tuanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar